Kenapa olahraga tenis meja dijuluki ‘Olahraga Otak’ di Indonesia? Ternyata, hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa tenis meja memang membutuhkan kecerdasan otak yang tinggi dalam setiap permainannya. Tenis meja memerlukan strategi, konsentrasi, serta kecepatan berpikir yang baik untuk dapat mengalahkan lawan.
Menurut Dr. Tjandra Yoga Aditama, seorang dokter spesialis kesehatan jiwa, olahraga tenis meja dapat merangsang otak untuk bekerja lebih cepat. Hal ini dikarenakan permainan tenis meja melibatkan koordinasi antara mata, tangan, dan otak dalam mengatur strategi permainan. “Olahraga tenis meja dapat membantu meningkatkan daya konsentrasi dan fokus, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai ‘olahraga otak’,” ujar Dr. Tjandra.
Tidak hanya itu, Prof. Dr. Slamet Raharjo, seorang pakar olahraga dari Universitas Indonesia, juga mengatakan bahwa tenis meja merupakan olahraga yang melibatkan otak dalam setiap langkahnya. “Dalam tenis meja, pemain harus mampu membaca pergerakan bola lawan dan merespons dengan cepat. Inilah yang membuat tenis meja dijuluki sebagai ‘olahraga otak’,” jelas Prof. Slamet.
Selain itu, Rama, seorang pemain tenis meja profesional, juga turut memberikan pandangannya tentang julukan ‘olahraga otak’ untuk tenis meja. Menurut Rama, tenis meja bukan hanya soal kecepatan dan kekuatan fisik, tetapi juga soal kecerdasan otak dalam merancang strategi permainan. “Dalam tenis meja, kita harus bisa membaca pola permainan lawan dan mengatur strategi serangan yang tepat. Itulah kenapa tenis meja dijuluki sebagai ‘olahraga otak’,” ungkap Rama.
Dengan begitu, tidak mengherankan jika tenis meja di Indonesia semakin diminati oleh masyarakat, terutama mereka yang ingin mengasah kecerdasan otak mereka. Julukan ‘olahraga otak’ untuk tenis meja memang pantas disandang, mengingat betapa pentingnya peran otak dalam meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Jadi, mari kita terus dukung dan gemari olahraga tenis meja, olahraga yang tidak hanya melatih fisik, tetapi juga otak!